Minggu, 24 Mei 2015

Air Terjun Bawah Tanah

1)Air Terjun Gua Pule Jajar
Yogyakarta
Air terjun Gua Pule Jajar

Bukit-bukit karst di Gunungkidul menyimpan potensi gua yang melimpah. Gua Pule Jajar di Desa Jepitu, Kecamatan Giri Subo, Kabupaten Gunungkidul salah satunya. Dari ibu kota Yogyakarta, gua tersebut berjarak sekitar 78 kilometer. Letaknya berdekatan dengan objek wisata Pantai Wedi Ombo.
Salah satu daya tarik Gua Pule Jajar adalah sungai bawah tanah berarus deras dan air terjun setinggi 5 meter. Pintu masuk gua berupa celah vertikal yang berukuran sempit. Semakin ke dalam, lorongnya bertambah sempit, pengap, dan berlumpur. Hanya orang-orang berpostur kecil yang dapat dengan mudah menjelajah lorong tersebut. Lorong masuk itu berujung di lorong utama yang luas dan dialiri sungai berarus deras. Dari sungai tersebut, perjalanan menuju air terjun tinggal 10 menit lagi.
Saat ini, Gua Pule Jajar masih dalam tahap eksplorasi. Pengunjung yang datang ke gua ini umumnya adalah mahasiswa pencinta alam dan kalangan speleolog yang berusaha mempelajari gua dan lingkungannya.


2) Air Terjun Gua Seropan
Yogyakarta
Gua Seropan
Masih di Gunungkidul, tepatnya di Desa Semuluh, Kecamatan Semaun, terdapat gua sepanjang 888 meter bernama Gua Seropan.  Gua yang terbentuk pada kedalaman 60 meter di bawah permukaan tanah ini memiliki air terjun setinggi 7 meter yang potensial dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik mikrohidro.


3) Air Terjun Gua Cerme 
Yogyakarta
Gua Cerme Yogyakarta
Gua Cerme terletak di Dusun Srunggo, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Berjarak sekitar 22 kilometer dari Kota Yogyakarta. Adapun air terjun yang terdapat dalam salah satu kamar di Gua Cerme bernama air terjun Grojogan Sewu.
Gua sepanjang 1.300 meter ini memiliki dua pintu masuk, yakni melalui Luweng Ploso di Desa Giritirto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul dan melalui jalur yang biasa dipakai oleh wisatawan yang berada tepat di mulut Gua Cerme.
Untuk masuk ke gua ini, pengunjung perlu peralatan khusus seperti helm speleo dan senter. Pengunjung juga perlu didampingi orang yang mengenal betul lorong-lorong di dalam gua, sebab ada banyak simpangan yang cukup menyesatkan. Antara lain percabangan di Gua Pandu, di bawah air terjun Grojogan Sewu, dan lorong buntu Air Suci.
Nama cerme kabarnya diambil dari kata ceramah. Sebab gua ini pernah menjadi tempat pertemuan para wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Sejak tahun 1980-an, Gua Cerme sudah dikenal sebagai gua wisata.


4) Air Terjun Gua Buniayu
Sukabumi
Objek wisata yang dikelola secara profesional ini terletak di Desa Kertangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat atau sekitar 40 kilometer sebelah tenggara Kota Sukabumi.
Gua ini terletak pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, tergolong tinggi untuk sebuah kawasan karst. Selain memiliki sungai dan danau bawah tanah, Gua Buniayu juga memiliki air terjun. Wisatawan yang berkunjung ke tempat ini bisa memilih rute sesuai minat dan kemampuan. Tarif masuk ke kawasan ini cukup terjangkau, yakni Rp 3.500 per orang (wisatawan), Rp 7.000 (peminat umum), dan Rp 60.000 (peminat khusus).


5) Air Terjun Gua Petruk
Kebumen
Gua sepanjang dua kilometer di Dukuh Mandayana, Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, ini dinamakan sesuai tokoh berhidung mancung dalam cerita pewayangan. Sebab, dalam gua tersebut terdapat batu yang menyerupai hidung Petruk.
Untuk menjaga agar gua ini tetap alami, gua yang sempat menjadi tambang fosfat pada zaman Belanda tersebut tidak dibuka untuk wisata. Beberapa pakar menyebut Gua Petruk sebagai gua terindah di Indonesia. Di dalam gua terdapat beberapa sendang dan sebuah air terjun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar