Minggu, 24 Mei 2015

Taman-Taman Unik di Bandung


1. Taman Lansia
Sebelum menjadi Taman Lansia, taman ini banyak dikenal sebagai Taman Cilaki atau Taman Cisangkuy. Sebutan tersebut tentu saja berhubungan dengan nama jalan yang mengapit taman ini. penyebutan taman Lansia mungkin disebabkan oleh banyaknya lansia yang berolahraga di tempat ini, termasuk juga dengan adanya jalan refleksi, dengan batu-batu kali yang sengaja ditonjolkan sebagai terapi refleksi di telapak kaki.

2. Taman Jomblo

Namanya mungkin sedikit menyindir orang yang belum memiliki pasangan. Penamaan taman ini memang sesuai dengan pemanfaatan taman yang kerap digunakan dalam aktivitas berkumpul pemuda dan pemudi Bandung. Taman ini, duli dikenal dengan Taman Cikapayang sebab berada di jalan Cikapayang.

3. Taman Musik Centrum


Pernah berkunjung ke Taman Musik Centrum?? Sebuah ruang publik yang didedikasikan untuk kegiatan musik, seni dan olah raga. Ini merupakan salah satu taman tematik yang digagas oleh Bapak Ridwan Kamil, Walikota Bandung-melengkapi taman-taman tematik yang lain seperti Taman Pustaka Bunga, Taman Jombo, Taman Fotografi (Taman Cempaka) dan yang lainnya. Taman ini letaknya di jalan Belitung, disamping SMAN 3 dan 5.

4. Taman Fotografi
Anda termasuk orang yang menyukai fotografi? Jika ya, mungkin Taman Fotografi ini cocok untuk Anda kunjungi. Di Bandung, ada sebuah taman yang sengaja digunakan untuk memberikan ruang bagi komunitas fotografi. Taman ini bernama Fotografi. Awalnya taman ini bernama Taman Cempaka, namun kemudian pemerintah kota Bandung mengubah taman ini menjadi Taman Tematik Fotografi.

Bandung bisa disebut sebagai sarang komunitas. Salah satu komunitas yang ada di Bandung adalah komunitas fotografi. Bahkan, Bandung merupakan rumah untuk komunitas fotografi paling tua di Indonesia.

Taman ini sengaja dibuat sebagai sebuah ruang publik bagi mereka pecinta fotografi. Di taman inilah sering kali diadakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan dunia fotografi. Dibangunnya Taman Fotografi ini sendiri sangat disambut baik oleh komunitas-komunitas fotografi, baik itu komunitas kecil maupun komunitas besar.

5. Taman Pustaka Bunga
Citra Bandung sebagai Kota Kembang semakin mengena setelah munculnya Taman Pustaka Bunga. Taman bunga dulunya bernama Taman Cilaki dan kurang terawat. Namun kini kita bisa menjumpai ribuan bunga dengan aneka jenis menghiasai taman ini. Taman ini memang sengaja dimaksudkan agar makna Bandung sebagai Kota Kembang kembali menggaung lagi.

Taman bunga dinamakan demikian karena memang taman ini akan dijadikan semacam perpustakaan bunga. Taman ini dimaksudkan menjadi ensiklopedia bunga karena bakal berisi sekitar 100 ribu bunga di tempat ini. Tempat ini dulunya memang kurang tertata. Taman Cilaki awalnya banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon besar peninggalan zaman Belanda. Sekarang ini, taman menjadi lebih tertata rapi dengan adanya bunga dan penataan yang maksimal. Dengan kerapian taman ini diharapkan warga menjadi sering berkunjung ke taman ini.

Sebagai perpustakaan bunga, maka Taman Pustaka Bunga memiliki banyak jenis bunga yang menarik. Beberapa jenis bunga yang ada di taman ini adalah mawar, puring, bakung, kastuba, bunga kertas, krisan, lidah mertua dan berbagai jenis anggerk. Beberapa anggrek langka ditemukan di tempat ini. Anggrek-anggrek ini ditempelkan di pohon-pohon besar yang ada di taman ini. Beberapa jenis anggrek yang ada di taman ini adalah Phalaenopsis Gigantea, Phalaenopsis Bellina, Paphiopedillum Victoria, Paphiopedillum Reginae, dan Dendrobium Glomeratum.

Taman yang bersebelahan dengan Taman Lansia dan dekat dengan Gedung Sate ini memang sudah lebih tertata. Kita bisa menelusuri taman ini dengan berjalan di trotoar yang sudah rapi. Taman ini juga memiliki kolam ikan dengan hiasan batu alam dan bunga-bunga. Untuk menjaga kebersihan dan melatih warga, maka tempat ini menyediakan tempat sampah organik dan non organik. Taman ini juga dilengkapi dengan kursi untk bersantai dan fasilitas wifi gratis.

6. Taman Persib
Kota Bandung tidak bisa dilepaskan dari tim sepakbola Persib Bandung. Tim yang berjuluk 'Maung Bandung' itu begitu disanjung para fans fanatiknya. Maka itu dibuatlah taman tematik di kawasan Jalan Supratman. Di dalamnya ada lapangan sepakbola dan museum terbuka yang bertemakan Persib Bandung. Seperti apa konsepnya?

Salah satu pemain legendaris dan mantan pelatih Persib Bandung Risnandar Sandoro, dimintai pendapatnya oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terkait konsep museum terbuka. Risnandar pun sangat antusias menyambut keberadaan taman tersebut.

"Sebagai insan sepakbola, kita antusias. Kalau konsep museumnya sendiri masih dibuat kerangka-kerangkanya dan akan diatur senyaman mungkin," ujar Risnandar saat ditemui di Taman Persib, Jalan Supratman.

Menurut Risnandar, nanti akan ada display yang memamerkan legenda-legenda Pemain Persib dari tahun ke tahun.

"Seperti Aang Witarsan Ajat Sudrajat Cs sampai pemain yang sekarang," kata Risnandar. Selain museum terbuka Persib, juga akan dibuat tempat untuk nonton bareng, kursi-kursi taman, sehingga warga bisa maksimal memanfaatkan Taman Persib tersebut.

7. Taman Film
Selain Taman Jomblo, Taman Fotografi, Taman Skateboard, sebentar lagi Bandung akan memiliki Taman Film. Taman tersebut bisa dipakai warga untuk menonton film di area terbuka. Seperti apa desainnya?

Taman ini berada di kompleks Taman Pasupati Bandung. Lokasinya berada di bawah Taman Skateboard, sebelum Lapangan Futsal. Desainnya dibuat oleh perusahaan konsultan arsitek SHAU yang berkantor di Jakarta. Dibangun di kolong Jembatan Pasupati dengan luas mencapai 700 meter persegi.

Menurut Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung Arief Prasetya, taman ini dibentuk menjadi bangunan amphiteater dengan fondasi tempat duduk yang berkelok-kelok. Di depan amphiteater, dibangun megatron yang nantinya akan menjadi tempat pemutaran film. Kapasitasnya sendiri bisa mencapai 500 orang.

Sementara jika melihat gambar desain yang dipajang mengelilingi proses pembangunan Taman Film, nantinya saat malam hari, tempat duduk amphiteater akan lebih cantik dengan lampu yang menyala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar